Logo Header
Culinary

Culinary

Home /
/ MENJAGA IMUN TUBUH DENGAN KELAPA IJO
MENJAGA IMUN TUBUH DENGAN KELAPA IJO

MENJAGA IMUN TUBUH DENGAN KELAPA IJO

MENJAGA IMUN TUBUH DENGAN KELAPA IJO. Tiap akhir pekan, entah sabtu atau minggu, saya selalu menyempatkan untuk minum kelapa ijo.

Kelapa ijo beda dengan kelapa muda. Lantas bagaimana membedakan antara kelapa ijo dengan kelapa muda? Kan warnanya sama. Sama-sama hijau. Yah, paling gampang tanya abang yang jualnya lah. 'Bang pesan kelapa ijo ya'. Ciri khas kelapa ijo, diujung atau bongkolnya bila dikupas terlihat kulitnya berwarna kemerahan atau merah muda. Kalau gak warna itu, dipastikan kelapa biasa.

alt text kelapa ijo

Saya biasanya beli kelapa ijo sekaligus minum di lokasi, di tempat langganan saya di Jl. Bangunan Barat, Kayu Putih, Jakarta. Banyak berjejer penjual kelapa disini. Kebanyakan buka 24 jam. Harga kelapa ijo sedikit lebih mahal dari kelapa biasa. Sekitar 12ribu hingga 15ribu.

alt text di depan warung penjual kelapa

alt text Jl. Bangunan Barat, Jakarta Timur, berjejer penjual kelapa

Kelapa ijo diyakini memberikan banyak manfaat kesehatan, terutama di tengah pandemi seperti ini. Terutama menjaga imun tubuh kita agar tetap sehat dan kuat menangkal penyakit yang masuk ke tubuh kita.

Tapi kenapa dibilang kelapa ijo, kenapa gak dibilang kelapa hijau? Ini soal kecepatan pengucapan saja. Kalaupun ditulis di spanduk yang jualan, setidaknya menghemat 2 huruf.

By the way busway, setiap kali minum kelapa ijo, ada satu kebiasaan di masyarakat bahwa sebaiknya dicampur sedikit garam. Untuk apa?

Makanan memiliki senyawa kimia tertentu. Ada yang cocok ketika dicampur satu dengan lainnya. Ada pula yang malah tidak bermanfaat, bahkan bisa merugikan nantinya. Contohnya saja jus alpukat yang tak baik bila dicampur susu. Bila dicampur, malah tak memberikan manfaat apapun. Itu yang saya baca.

Bagaimana garam dan kelapa hijau, eh ijo. Menurut medis, air kelapa itu sudah mengandung elektrolit. Jadi bila air kelapa dicampur garam, sudah pasti kadar garamnya bertambah. Di satu sisi paduan ini tidak baik untuk penderita hipertensi, karena akan meningkatkan tekanan darah. Lain halnya dalam kondisi terttentu, misal dalam kondisi lemas, seperti diare berat, mungkin bisa ditambah garam secukupnya.

Elektrolit mengandung natrium, magnesium, bikarbonat, dan senyawa lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi dengan asupan makanan yang bergizi, sebenarnya minum 2 liter sehari elektrolit sudah cukup bagi tubuh kita. Kecuali pada keadaan tertentu.

Ingat, pilih yang muda, yang masih merah ujungnya, jangan yang tua. Kelapa ya maksudnya. Selamat berburu kelapa ijo.

Alamat:
Jl. Bangunan Barat, Jakarta Timur

Lokasi: https://goo.gl/maps/zr5gqczzGBhRbpuz9



Lihat pula:
Instagram: https://www.instagram.com/sonny.wibisono.sonca/
Twitter: https://www.twitter.com/sonnywibisono
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCYHetftQlv2nf64YayuEW-g

Latest Post

SOTO DAGING MADURA CAK SUGIK SURABAYASOTO DAGING MADURA CAK SUGIK SURABAYA
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
PECEL PINCUK BU AMA JOMBANGPECEL PINCUK BU AMA JOMBANG
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
AYAM GORENG GOHYONG MALAYA RELA ANTRE DAN MAKAN DI TANGGA PINTU MASUK PERKANTORANAYAM GORENG GOHYONG MALAYA. RELA ANTRE DAN MAKAN DI TANGGA PINTU MASUK PERKANTORAN
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.
KOMENTAR