Kala Ronaldo Menghitung Hari
Message of Monday – Senin, 15 Agustus 2022
Kala Ronaldo Menghitung Hari
Oleh: Sonny Wibisono *
“Talent win’s games, but teamwork and intelligence win championships.”
-- Michael Jordan
Anda tahu Cristiano Ronaldo? Dikenal pula dengan nama CR7. Penggemar sepakbola sejagad sudah pasti paham siapa dia. Ronaldo merupakan megabintang sepakbola asal Portugal. Penyerang berbahaya itu kini bermain di klub kenamaan Inggris, Manchester United.
Tapi memang, umurnya sudah tak muda lagi. Tahun ini usianya menginjak 37 tahun. Walau begitu, daya magisnya masih tetap kuat. Kehadirannya tetap dinanti oleh jutaan penggemarnya di seluruh dunia.
Tapi saat ini Ronaldo mengalami masa-masa sulit. Ia tak lagi menjadi pemain inti klub. Pada laga pekan pertama Liga Inggris, Ronaldo hanya menjadi pemain pengganti dimana klubnya mengalami kekalahan memalukan di kandang sendiri dari Brighton. Bahkan, pada pekan kedua, saat menjadi starter dan bermain penuh selama 90 menit, Manchester United malah dibantai Brentford dengan skor telak 0-4.
Di sisi lain, ketidakharmonisan Ronaldo dengan klub, termasuk dengan para pemain lainnya menyeruak ke permukaan. Isu ketidakharmonisan ini sebenarnya sudah berhembus sejak lama. Kabarnya, Ronaldo sudah tidak betah lagi di Manchester United. Para pemain muda teman seklubnya juga tak menyukai gaya Ronaldo. Tak heran, Ronaldo ingin secepatnya hengkang dari klub. Sayangnya, hampir semua klub besar dunia menolak memakai jasanya. Bayangkan, klub-klub sebesar Chelsea, Barcelona, Bayern Munchen, Real Madrid, Paris Saint-Germain, Juventus, dan Atletico Madrid enggan mendatangkan megabintang asal Portugal tersebut.
Mengapa? Mereka, klub-klub besar paham, bila mendatangkan Ronaldo, akan mendatangkan masalah baru. Pertama, mereka harus merogoh kocek yang tak sedikit untuk menebus dan menggaji Ronaldo. Walau persoalan gaji sebenarnya bukan masalah utama bagi klub-klub besar. Kedua, ini yang penting, kehadiran Ronaldo dapat membuat keharmonisan klub menjadi terganggu. Faktanya, itu sudah terjadi di klubnya Ronaldo saat ini, di Manchester United. Tentu saja, ketidakharmonisan dapat mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Dampaknya, prestasi klub bakal jeblok. Tujuan klub sepakbola dimanapun ialah meraih juara dan berprestasi, selain tentunya mendatangkan keuntungan cuan bagi klub. Biar bagaimanapun, bicara sepakbola adalah bicara bisnis.
Sebenarnya Ronaldo tak sepenuhnya dapat disalahkan. Tapi bila bicara suatu tim, maka kekuatan, kerjasama, dan kekompakan tim lebih diutamakan ketimbang hanya memperhatikan orang per orang. Tak peduli ia megabintang sekalipun. Kehadiran Ronaldo dinilai sebagian pengamat akan membuat klub mengalami berbagai masalah. Pun, mengatur megabintang dengan ego yang besar tak akan mudah.
Ya, Ronaldo benar-benar berada di simpang jalan. Di klubnya saat ini, ia sungguh tak nyaman. Malangnya, keinginan pindah klub belum dapat terpenuhi.
Klub mendatangkan Ronaldo dengan merogoh kocek yang besar. Gajinya di klub juga yang tertinggi dibandingkan pemain lainnya. Satu hal bisa dipetik di sini. Pemain bintang itu penting, tetapi lebih penting lagi adalah kekuatan tim itu sendiri. Hal ini berlaku sejatinya dimanapun juga, baik perusahaan ataupun organisasi. Tak hanya di sepakbola. Sepakbola merupakan kumpulan 11 pemain. Bicara sepakbola, bicara teamwork.
Nah, jangan hanya karena nila setitik, maka rusak susu sebelanga. Jangan hanya karena seorang pemain, keutuhan satu tim menjadi terganggu. Pihak klub diyakini akan mencari jalan yang terbaik bagi Ronaldo dan semua yang berkepentingan.
Michael Jordan, legenda pemain basket asal Amerika pernah berkata, “Talent win’s games, but teamwork and intelligence win championships”. Jordan paham, meski ia memiliki kemampuan di atas rata-rata dari pemain lainnya, tapi ia tidak menampik bahwa kerjasama timlah yang dapat membantunya memenangkan kejuaraan.
Menarik melihat ending sang megabintang. Ronaldo memang pernah mengalami masa keemasan pada eranya. Tapi zaman telah berubah. Saat ini mungkin Ronaldo mulai menghitung hari. Apakah tetap bertahan di klub dengan segala dinamikanya. Atau pergi meninggalkan klub dengan kenangan manis. Waktu yang akan menjawab.
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012
Foto: Tangkapan layar twitter: https://twitter.com/Cristiano
Kala Ronaldo Menghitung Hari
Oleh: Sonny Wibisono *
“Talent win’s games, but teamwork and intelligence win championships.”
-- Michael Jordan
Anda tahu Cristiano Ronaldo? Dikenal pula dengan nama CR7. Penggemar sepakbola sejagad sudah pasti paham siapa dia. Ronaldo merupakan megabintang sepakbola asal Portugal. Penyerang berbahaya itu kini bermain di klub kenamaan Inggris, Manchester United.
Tapi memang, umurnya sudah tak muda lagi. Tahun ini usianya menginjak 37 tahun. Walau begitu, daya magisnya masih tetap kuat. Kehadirannya tetap dinanti oleh jutaan penggemarnya di seluruh dunia.
Tapi saat ini Ronaldo mengalami masa-masa sulit. Ia tak lagi menjadi pemain inti klub. Pada laga pekan pertama Liga Inggris, Ronaldo hanya menjadi pemain pengganti dimana klubnya mengalami kekalahan memalukan di kandang sendiri dari Brighton. Bahkan, pada pekan kedua, saat menjadi starter dan bermain penuh selama 90 menit, Manchester United malah dibantai Brentford dengan skor telak 0-4.
Di sisi lain, ketidakharmonisan Ronaldo dengan klub, termasuk dengan para pemain lainnya menyeruak ke permukaan. Isu ketidakharmonisan ini sebenarnya sudah berhembus sejak lama. Kabarnya, Ronaldo sudah tidak betah lagi di Manchester United. Para pemain muda teman seklubnya juga tak menyukai gaya Ronaldo. Tak heran, Ronaldo ingin secepatnya hengkang dari klub. Sayangnya, hampir semua klub besar dunia menolak memakai jasanya. Bayangkan, klub-klub sebesar Chelsea, Barcelona, Bayern Munchen, Real Madrid, Paris Saint-Germain, Juventus, dan Atletico Madrid enggan mendatangkan megabintang asal Portugal tersebut.
Mengapa? Mereka, klub-klub besar paham, bila mendatangkan Ronaldo, akan mendatangkan masalah baru. Pertama, mereka harus merogoh kocek yang tak sedikit untuk menebus dan menggaji Ronaldo. Walau persoalan gaji sebenarnya bukan masalah utama bagi klub-klub besar. Kedua, ini yang penting, kehadiran Ronaldo dapat membuat keharmonisan klub menjadi terganggu. Faktanya, itu sudah terjadi di klubnya Ronaldo saat ini, di Manchester United. Tentu saja, ketidakharmonisan dapat mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Dampaknya, prestasi klub bakal jeblok. Tujuan klub sepakbola dimanapun ialah meraih juara dan berprestasi, selain tentunya mendatangkan keuntungan cuan bagi klub. Biar bagaimanapun, bicara sepakbola adalah bicara bisnis.
Sebenarnya Ronaldo tak sepenuhnya dapat disalahkan. Tapi bila bicara suatu tim, maka kekuatan, kerjasama, dan kekompakan tim lebih diutamakan ketimbang hanya memperhatikan orang per orang. Tak peduli ia megabintang sekalipun. Kehadiran Ronaldo dinilai sebagian pengamat akan membuat klub mengalami berbagai masalah. Pun, mengatur megabintang dengan ego yang besar tak akan mudah.
Ya, Ronaldo benar-benar berada di simpang jalan. Di klubnya saat ini, ia sungguh tak nyaman. Malangnya, keinginan pindah klub belum dapat terpenuhi.
Klub mendatangkan Ronaldo dengan merogoh kocek yang besar. Gajinya di klub juga yang tertinggi dibandingkan pemain lainnya. Satu hal bisa dipetik di sini. Pemain bintang itu penting, tetapi lebih penting lagi adalah kekuatan tim itu sendiri. Hal ini berlaku sejatinya dimanapun juga, baik perusahaan ataupun organisasi. Tak hanya di sepakbola. Sepakbola merupakan kumpulan 11 pemain. Bicara sepakbola, bicara teamwork.
Nah, jangan hanya karena nila setitik, maka rusak susu sebelanga. Jangan hanya karena seorang pemain, keutuhan satu tim menjadi terganggu. Pihak klub diyakini akan mencari jalan yang terbaik bagi Ronaldo dan semua yang berkepentingan.
Michael Jordan, legenda pemain basket asal Amerika pernah berkata, “Talent win’s games, but teamwork and intelligence win championships”. Jordan paham, meski ia memiliki kemampuan di atas rata-rata dari pemain lainnya, tapi ia tidak menampik bahwa kerjasama timlah yang dapat membantunya memenangkan kejuaraan.
Menarik melihat ending sang megabintang. Ronaldo memang pernah mengalami masa keemasan pada eranya. Tapi zaman telah berubah. Saat ini mungkin Ronaldo mulai menghitung hari. Apakah tetap bertahan di klub dengan segala dinamikanya. Atau pergi meninggalkan klub dengan kenangan manis. Waktu yang akan menjawab.
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012
Foto: Tangkapan layar twitter: https://twitter.com/Cristiano
Latest Post
Tergoda Isu ViralDalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Belanja Bijak, Belanja CermatBulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Selamat Datang 2023!Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR