Logo Header
Message Of Monday

Message Of Monday

Home /
/ Belajar dari Insiden Alec Baldwin
Belajar dari Insiden Alec Baldwin

Belajar dari Insiden Alec Baldwin

Message of Monday – Senin, 25 Oktober 2021
Belajar dari Insiden Alec Baldwin
Oleh: Sonny Wibisono *

“Things you may take for granted, other people are praying for.”
-- Marlan Rico Lee, musisi

Insiden penembakan di lokasi syuting oleh aktor kenamaan Alec Baldwin menghiasi pemberitaan media internasional. Secara tak sengaja, Baldwin menembak mati seorang sinematografer dan menciderai sutradara dalam pengambilan gambar yang dilakukan di New Mexico, AS. Peristiwa tragis ini terjadi saat penggambilan adegan film ‘Rust’ pada Kamis, 21 Oktober waktu setempat.

Sinematografer wanita bernama Halyna Hutchins tewas karena luka tembak di bagian dada. Sedangkan Joel Souza, sutradara film yang juga diproduseri Baldwin mengalami luka cukup serius.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Baldwin mendapatkan pistol sial itu dari Dave Halls, asisten sutradara yang juga bekerja di film tersebut. Sebelumnya Halls menyatakan pistol itu telah dikosongkan. Tapi Halls tidak menyadari, jika pistol itu faktanya berisi peluru sungguhan.

Seperti memutar ulang film seluloid, kejadian di lokasi syuting yang menyebabkan kematian sebelumnya juga pernah terjadi. Aktor Brandon Lee, yang merupakan putra dari aktor legendaris Bruce Lee tewas oleh peluru sungguhan yang ditembakkan lawan mainnya saat pengambilan adegan. Brandon Lee tewas pada 31 Maret 1973 saat syuting film The Crow.

Dalam abad modern, insiden yang melibatkan Baldwin tentu menjadi tanda tanya besar. Apakah tak ada bagian khusus yang bertugas memeriksa kelengkapan dan keamanan peralatan yang akan digunakan. Industri perfilman, layaknya perusahaan, sejatinya juga memiliki bagian quality control. Dalam perusahaan, untuk urusan kebijakan penting, dokumen yang ditandatangani pimpinan tak cukup hanya satu orang. Setidaknya harus ada approval dari minimum tiga orang. Nah, pengecekan film tools dalam dunia film seharusnya juga tak jauh beda, apalagi untuk adegan berbahaya. Pengecekan sejatinya dilakukan secara berlapis. Hal ini untuk menghindari kecerobohan satu orang. Bahkan user terakhir, dalam hal ini Baldwin, juga harus memeriksa dengan seksama sebelum ia menggunakannya.

Peristiwa ini memberi pelajaran penting bagi kita bahwa jangan percaya mentah-mentah pada seseorang atau sesuatu, apalagi bila menyangkut urusan nyawa manusia. Tak peduli siapa atau apa ia sekalipun. Tetap harus ada reserve walau hanya satu persen. Dengan kata lain: don’t take for the granted. Apalagi, bila risiko yang ditanggung ternyata lebih besar dibandingkan dengan upaya untuk sedikit saja lebih teliti. Apa sulitnya memeriksa beberapa menit saja perlengkapan yang akan digunakan. Tak butuh waktu lama.

Memang ada peristiwa yang kita tak bisa menghindarinya sama sekali. Misalnya bencana alam. Tapi kasus yang menimpa Baldwin nyata sekali merupakan keteledoran manusia. Kesalahan yang sebenarnya dari awal dapat dihindari. Dalam kehidupan yang kita jalani, kadang terjadi peristiwa pahit dan menegangkan. Namun, bagi yang teliti, semua sebenarnya bisa menjadi manis.

So, bila kita mau meluangkan waktu sedikit saja untuk lebih teliti, kesalahan fatal bisa dihindari. Kecepatan memang penting, tetapi ketepatan lebih penting lagi. Jadi, jangan ragu-ragu sedikitpun meluangkan waktu ekstra Anda untuk lebih teliti dalam segala hal. Bukan begitu kawan?

* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Latest Post

Tergoda Isu ViralTergoda Isu Viral
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Belanja Bijak Belanja CermatBelanja Bijak, Belanja Cermat
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Selamat Datang 2023Selamat Datang 2023!
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR