Logo Header
Message Of Monday

Message Of Monday

Home /
/ Menyongsong 2021 dengan Penuh Harapan
Menyongsong 2021 dengan Penuh Harapan

Menyongsong 2021 dengan Penuh Harapan

Message of Monday – Senin, 4 Januari 2021
Menyongsong 2021 dengan Penuh Harapan *

“Resolusi itu setiap hari, bukan tahunan.”
-- Henry Spencer Moore, Artis

Tahun 2020 baru saja kita lewati dengan penuh keprihatinan. Tahun baru 2021 kita masuki dengan tetap menaruh harapan dan keyakinan. Seberat apapun tahun lalu yang kita jalani, tetap ada secercah harapan yang lebih baik menanti di tahun ini. Tahun 2020 yang kita lalui bersama, memberikan banyak pelajaran yang dapat dipetik. Apa saja itu?

Pertama, masyarakat dipaksa untuk disiplin dan hidup secara sehat. Suka atau tidak suka, kita dipaksa untuk terus melakukan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Seandainya pandemi ini berakhir, walau entah kapan, nantinya kita terbiasa melakukan hal tersebut. Tak hanya itu, masyarakat juga mulai sadar untuk menjaga kualitas hidupnya. Mulai dari makan dan minum yang sehat dan bergizi, rutin berolahraga, hingga melakukan pola hidup sehat lainnya. Hal yang mungkin selama ini jarang atau tidak pernah dilakukan sama sekali. Diharapkan tentunya setelah pandemi ini berakhir, -ya, semoga saja pandemi cepat berakhir-, kebiasaan ini masih terus terjaga.

Kedua, pandemi juga mengajarkan kita pentingnya memiliki tabungan, investasi, atau usaha sampingan. Dalam suatu penelitian mengenai kebiasaan menabung orang Indonesia, diketahui bahwa rerata orang Indonesia memiliki tabungan yang hanya cukup dipakai dalam dua minggu saja untuk bertahan hidup. Lewat dari dua minggu, masyarakat tidak tahu lagi harus bagaimana. Saat SD, kita diajarkan dengan peribahasa, ‘sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit.’ Peribahasa itu menjadi sangat relevan saat ini. Dalam menabung, kita juga diajarkan untuk hidup berhemat. Tidak melakukan pemborosan untuk hal-hal yang tidak perlu. Bagi mereka yang sebelumnya memiliki pekerjaan tetap, tak ada alasan tak bisa menabung.

Bagaimana dengan pekerjaan atau usaha sampingan? Nampaknya mudah diucapkan, praktiknya memang sulit. Untuk bekerja secara normal saja sudah menghabiskan tenaga, waktu dan pikiran di atas rata-rata. Bagaimana bisa memikirkan usaha sampingan? Tapi faktanya itulah yang terjadi. Pandemi, jangankan penghasilan tambahan, untuk memperoleh penghasilan tetap saja harus berpikir keras. Seorang kawan terkena PHK akibat pandemi ini, padahal ia termasuk karyawan lama. Kebetulan isterinya sebelum pandemi ini sudah berjualan secara daring. Walau tadinya hanya mengisi waktu luang. Ia merasa bersyukur, apa yang dilakukan isterinya setidaknya membantu kehidupan mereka. Karena justeru dari berjual daring itulah akhirnya menjadi penghasilan utama sebelum ia mendapat pekerjaan baru lagi. Ada pula seorang kawan yang berprofesi sebagai pilot. Dengan penghasilan diatas rerata dan terbiasa hidup mewah. Ia tak pernah mengira soal pandemi ini yang meluluhlantakkan penerbangan komersial. Ia pun diberhentikan oleh perusahaannya sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan. Hanya dalam hitungan bulan, tabungannya habis tak tersisa. Ia mencoba peruntungan dengan kuliner. Keuntungannya yang diperoleh hanya cukup untuk bertahan hidup sehari-hari saja. Ia tak mengeluh, tapi tetap bersyukur apa yang didapat. Bagaimana soal investasi? Bagi yang memiliki materi berlebih, tentu bisa berinvestasi. Investasi bisa berupa apa saja, yang suatu saat bisa dicairkan. Bila Anda sulit melakukan investasi, menabung tetaplah yang terbaik.

Pelajaran lain yang dapat kita ambil, wabah ini membuat membuat rencana-rencana yang kita ingini di tahun 2020, ternyata jauh meleset. Ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus tetap mensyukuri segala hal yang kita punya dan miliki walau banyak sekali harapan dan keinginan yang tidak terpenuhi.

Dan yang terakhir, pandemi juga mengajarkan pentingnya kita berbuat welas asih. Berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Kita mungkin hidup susah, tapi yakinlah, ada yang lebih susah lagi dari apa yang kita jalani. Saat sebelum pandemi mungkin kita telah melakukannya, tapi saat sekarang ini, porsinya sebaiknya dilebihkan untuk membantu orang lain.

Apapun yang terjadi, kita songsong tahun 2021 dengan optimisme yang tinggi. Matahari kan selalu bersinar. Selama matahari masih terbit dari arah timur, selalu ada pengharapan yang lebih baik. Dan, yang paling penting pula untuk tidak dilupakan: perbanyaklah ibadah dan doa. Semoga hidup kita di tahun ini menjadi lebih baik lagi. Semoga.

* oleh Sonny Wibisono, Pengarang seri buku ‘Message of Monday’

Latest Post

Tergoda Isu ViralTergoda Isu Viral
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Belanja Bijak Belanja CermatBelanja Bijak, Belanja Cermat
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Selamat Datang 2023Selamat Datang 2023!
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR