Logo Header
Message Of Monday

Message Of Monday

Home /
/ Hikmah Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Hikmah Tenggelamnya KRI Nanggala402

Hikmah Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Message of Monday – Senin, 26 April 2021
Hikmah Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Oleh: Sonny Wibisono

“When a sub sinks, and doesn’t make it home, the patrol is ‘eternal’.”
-- Istilah yang berasal dari Perang Dunia II, saat banyak kapal selam yang karam, baik akibat perang maupun kecelakaan

Masyarakat Indonesia kembali diselimuti duka yang mendalam khususnya keluarga besar TNI atas musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali. KRI Nanggala hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan di Laut Bali. Saat bertugas, kapal selam ini membawa 53 awak terbaiknya. Melalui konferensi pers yang dilakukan Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, KRI Nanggala dinyatakan subsunk atau tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021. Bukti kapal selam tenggelam diketahui setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.Tenggelamnya Nanggala menewaskan seluruh awaknya. Indonesia kehilangan sosok para prajurit terbaiknya yang menjaga kedaulatan negara. Semoga arwah para prajurit yang gugur ditempatkan disisiNya.

KRI Nanggala saat ini dalam keadaan eternal patrol atau patroli abadi. Istilah ini menggambarkan keadaan dimana suatu kapal yang tidak kembali lagi. Patroli dimulai saat kapal selam pergi meninggalkan pelabuhan dan berakhir saat kapal selam tiba di pelabuhan. Namun, saat kapal selam tenggelam dan tidak berhasil kembali ke pelabuhan, patroli itu menjadi abadi.

Peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala benar-benar menyedot perhatian publik nasional. Media sosial dalam beberapa hari terakhir, bahkan hingga hari ini ramai dengan postingan KRI Nanggala. Semenjak kapal selam tersebut pertama kali dinyatakan hilang, para netizen di media sosial tak henti-hentinya memohon yang terbaik kepada Yang Maha Kuasa.

Menjadi menarik, tenggelamnya Nanggala membuat bangsa ini bersatu padu. Bila selama ini terjadi perbedaan pendapat di media sosial, bahkan dalam urusan yang remeh sekalipun, kali ini mereka satu suara atas musibah Nanggala. Media sosial biasanya riuh rendah oleh hujatan dan cacian dari sebagian netizen atas beberapa persoalan di masyarakat. Saling serang di media sosial menjadi makanan sehari-hari bila kita menggunakan media sosial.

Saat semua upaya dikerahkan untuk mencari keberadaan Nanggala, semua fokus berdoa yang terbaik agar kapal selam segera ditemukan. Saat kapal selam tersebut akhirnya dinyatakan tenggelam dengan kemungkinan besar gugurnya semua awak, semua fokus berdoa untuk para prajurit agar selamat.

Betul, bahwa kemudian muncul berbagai wacana selepas tenggelamnya kapal selam Nanggala. Misalnya saja, mengapa selama ini tidak dianggarkan untuk membeli alutsista (alat utama sistem senjata) yang baru dan lebih modern ketimbang membeli alutsista yang bekas pakai oleh negara lain. Padahal membangun Ibukota baru di Kalimantan yang dananya terbilang besar bisa dilakukan dan itu bukan hal yang prioritas. Demikian komentar sebagian netizen. Ada pula bersliweran berbagai teori dengan versi logika masing-masing.

Peristiwa Nanggala memberikan satu hikmah penting bahwa sesungguhnya kita sebagai bangsa Indonesia mempunyai satu tujuan yang sama demi kejayaan Indonesia. Di satu sisi, hal ini membanggakan segenap masyarakat Indonesia, bahwa sejatinya bangsa ini memiliki rasa empati dan simpati yang sama terhadap perjuangan para pahlawan dan seluruh tentara penjaga kedaulatan. Di sisi lain, ada pertanyaan besar, mengapa harus ada peristiwa Nanggala dahulu baru kemudian bangsa ini bersatu.

Musuh kita itu sebenarnya siapa. Yang pasti bukan teman kita sendiri. Persoalan kita sebagai bangsa ini sama. Sama-sama memerangi kebodohan, memperbaiki ekonomi yang porak-poranda akibat covid, menjaga prokes dilaksanakan dengan tertib selama covid, membabat habis korupsi yang terus terjadi tiada henti, dan lain sebagainya.

Sejatinya, kita sebagai bangsa Indonesia memiliki cita-cita yang sama. Dan itu tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa tujuan Pemerintah Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Semoga musibah tenggelamnya Nanggala membuka mata kita semua, mulai dari para pemimpin hingga rakyatnya, bahwa Indonesia memiliki cita-cita yang sama demi kejayaan bangsa Indonesia. Tak ada guna saling sikut untuk urusan yang tak penting. Mari bahu-membahu untuk kejayaan Indonesia. Dan mari kita berdoa dengan takzim, semoga seluruh tentara penjaga kedaulatan Indonesia mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dimanapun sedang bertugas. Aamiin.

* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012

Latest Post

Tergoda Isu ViralTergoda Isu Viral
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Belanja Bijak Belanja CermatBelanja Bijak, Belanja Cermat
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Selamat Datang 2023Selamat Datang 2023!
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR