Logo Header
Culinary

Culinary

Home /
/ ADA DUA ROTI MERK TAN EK TJOAN, MANA YANG ASLI?
ADA DUA ROTI MERK TAN EK TJOAN MANA YANG ASLI

ADA DUA ROTI MERK TAN EK TJOAN, MANA YANG ASLI?

ADA DUA ROTI MERK TAN EK TJOAN, MANA YANG ASLI? Bila kalian lahir atau besar di Jakarta, dan generasi tahun 80-an, kebangetan bila tak mengenal roti dengan merk Tan Ek Tjoan. Produsen roti ini termasuk kuliner legendaris di Jakarta. Berdiri sejak tahun 1920. Tapi bila menyebut nama ‘Tan Ek Tjoan’, sesungguhnya roti mana yang dimaksud?

Warga Jakarta mengenal roti ini dijajakan di daerah Cikini, Jakarta Pusat. Di sekitar daerah ini pula banyak mangkal gerobak roti dorong Tan Ek Tjoan. Dulu, bila saya melewati daerah Cikini, biasanya saya menyempatkan membeli roti ini via pedagang roti keliling. Mereka mangkal di sekitar Taman Ismail Marzuki.

Saya tidak beli ke tokonya yang di Cikini. Mengapa? Sederhana saja, walau tak seberapa, saya ingin memberikan keuntungan melalui pedagang roti keliling. Yang saya incar biasanya roti gambang.

Penampakan gerobak roti dorong ini memang khas. Dengan plang papan nama bernuansa putih-biru, logo berada di kiri, ditambah garis krem atau coklat. Bertuliskan: Perusahaan Roti – Kue, Jl. Cikini Raya, Jakarta. Toko roti yang di Cikini telah pindah ke Panglima Polim. Sedangkan pabrik roti yang juga berfungsi sebagai toko berada di Ciputat.

alt text Gerobak Roti Tan Ek Tjoan Jakarta

alt text Gerobak Roti Tan Ek Tjoan Jakarta

alt text Berbagai Roti Tan Ek Tjoan Jakarta

Nah, sekitar tiga atau empat bulan yang lalu, di kompleks rumah tetiba muncul gerobak roti dorong dengan merk Tan Ek Tjoan. Papan nama di gerobak tersebut tertulis ‘Tan Ek Tjoan Bogor’ dengan tambahan kalimat ‘Roti Legenda – Sejak 1920’. Warna gerobak dan papan nama roti tersebut juga berbeda dengan yang biasa dijumpai selama ini. Berwarna kuning-oranye secara mencolok dengan huruf yang melekat berwarna coklat. Plus logo di kiri.

Sebelum muncul di kompleks rumah, sudah sejak lama saya mendengar kabar bahwa roti ini ‘pindah’ ke Bogor. Tapi saya belum tahu, roti mana yang dimaksud.

Untuk roti yang dijajakan di kediaman, dugaan saya roti ini dipasok ke Jakarta dari Bogor, lalu dijajakan berkeliling melalui gerobak di pemukiman. Si abang penjual mengatakan bahwa roti-roti ini dipasok di daerah Cipinang dan Rawasari. Itu menurut penuturan si abang penjual.

alt text Gerobak Roti Tan Ek Tjoan Bogor

alt text Gerobak Roti Tan Ek Tjoan Bogor

alt text Berbagai Roti Tan Ek Tjoan Bogor

Jadi, roti Tan Ek Tjoan mana yang asli? Sejujurnya, saya tidak mengetahui persis mengapa bisa sampai ada dua nama merk ini. Di internet sangat minim sekali informasi mengenai adanya dualisme roti ini. Boleh dibilang, tak ada sama sekali informasi. Bila pun Anda berselancar di internet, yang dijumpai hanya sejarah roti ini hingga bisa berkembang pesat.

Berikut sejarah singkat Roti Tan Ek Tjoan yang sudah banyak diulas di media. Tan Ek Tjoan adalah seorang pemuda keturunan Tionghoa. Bersama istrinya, Phoa Lin Nio, mereka merintis usaha roti di rumahnya yang sederhana di Jalan Perniagaan, sekarang bernama Jalan Suryakencana, Bogor. Tahun 1953, mereka membuka toko roti di daerah Tamansari, Jakarta. Pada tahun 1955, toko ini pindah ke Jalan Cikini Raya. Di tempat inilah, roti ini menjadi begitu terkenal. Toko roti ini sendiri sudah tutup.

Phoa Lin Nio wafat pada 1958. Usaha ini lalu diwariskan kepada kedua anaknya, Tan Bok Nio dan Tan Kim Thay. Tan Kim Thay memegang toko yang berada di Jakarta. Sedangkan Tan Bok Nio memegang toko di Bogor.

Tan Kim Thay, yang diserahkan untuk memegang toko di Jakarta, menikah dengan gadis Belanda dan dikarunia dua anak, Robert dan Alexandra. Sayangnya, kedua anak mereka tak mewarisi bakat dagang orangtua mereka. Mungkin karena terlalu lama tinggal di Belanda. Alexandra pernah mencoba untuk mengelola. Tapi tidak bertahan lama. Pada tahun 2010, Alexandra lalu meminta teman masa kecilnya, Josey dan Kennedy untuk melanjutkan perusahaan roti Tan Ek Tjoan yang berada di Jakarta.

Bagaimana dengan yang di Bogor? Sementara itu, Tan Bok Nio mewarisi bisnis roti ini ke putri bungsunya, Lydia. Pada tahun 1985, Bok Nio meminta Lydia untuk melanjutkan usaha roti Tan Ek Tjoan Bogor.

Lantas bagaimana bisa menjadi dua Tan Ek Tjoan? Agar tidak missleading, berikut saya copy-paste penjelasan dari Lydia Elia yang pernah beredar di media sosial dengan tautan berikut:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1960372764110540&id=100004135068528

“Bapak dan Ibu konsumen pencinta Roti Tan Ek Tjoan. Berhubung banyaknya konsumen yang mengeluhkan perbedaan rasa dan kualitas roti Tan Ek Tjoan, maka demikian penjelasan kami:
Apabila Bapak dan Ibu membeli produk roti Tan Ek Tjoan Jakarta, sangat mungkin BERBEDA KUALITAS dan RASA dengan roti Tan Ek Tjoan Bogor.
Perusahaan roti Tan Ek Tjoan Jakarta saat ini dikelola pihak lain yang bukan keluarga keturunan langsung. Kalaupun asetnya bisa dibeli oleh pihak lain, Nama atau Merek Tan Ek Tjoan hanya bisa dipakai oleh keluarga keturunan langsung karena Tan Ek Tjoan merupakan nama leluhur keluarga. Hak Merek Tan Ek Tjoan telah terdaftar di HAKI dan dipegang oleh TAN EK TJOAN BOGOR sebagai generasi penerus keturunan ke 3.
Terima kasih sudah menjadi penggemar roti Tan Ek Tjoan.
= Tan Ek Tjoan BOGOR tetap berkomitmen mempertahankan mutu roti demi menjaga nama baik keluarga. = “ ….


Demikian penjelasan yang sempat viral di media sosial. Bagaimana, sudah ada gambaran? Jadi roti yang di Jakarta berbeda dengan roti yang ada di Bogor. Kedua penjual gerobak yang berbeda memberikan penuturannya versi mereka. Tapi saya tak mau menduga-duga. Nah, biarkan publik yang menilai. Dan sebagaimana konsumen lainnya, saya hanya sebagai penikmat saja.

Latest Post

SOTO DAGING MADURA CAK SUGIK SURABAYASOTO DAGING MADURA CAK SUGIK SURABAYA
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
PECEL PINCUK BU AMA JOMBANGPECEL PINCUK BU AMA JOMBANG
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
AYAM GORENG GOHYONG MALAYA RELA ANTRE DAN MAKAN DI TANGGA PINTU MASUK PERKANTORANAYAM GORENG GOHYONG MALAYA. RELA ANTRE DAN MAKAN DI TANGGA PINTU MASUK PERKANTORAN
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.
KOMENTAR