Logo Header
Blog

Blog

Home /
/ ANTRE MAKANAN
ANTRE MAKANAN

ANTRE MAKANAN

ANTRE MAKANAN. Saat saya mampir ke tempat kakak saya di daerah Rawamangun pada Jumat kemarin, ada pemandangan di jalan yang tak biasa. Di Jalan Pemuda, mulai dari arah perempatan lampu merah Jalan Pemuda-Jalan Pramuka yang mengarah ke Pulogadung, berbaris antrean kendaraan mobil dan juga motor disisi kiri jalan. Antrean mulai dari lampu merah hingga berakhir di gerai makanan cepat saji.

Ada gerangan apa yang terjadi? Ternyata resto tersebut memberikan promo potongan harga. Resto tersebut bekerjasama dengan satu bank BUMN memberikan diskon sebesar 78 persen. Jadi hanya membayar 22 persen saja dari harga makanan yang tertera. Sederhananya, bila total harga 100 ribu yang seharusnya dibayar, cukup 22 ribu saja yang harus dirogoh. Diskon ini hanya berlaku satu hari saja, selama 24 jam dengan menggunakan kartu debit. Promo berlaku untuk satu kali transaksi per kartu. Bila ada dua kartu yang dimiliki, maka aturannya, harus antre lagi untuk mendapatkan diskon tersebut.

Tawaran ini bagi sebagian orang (nyatanya cukup) menggiurkan. Tetapi yang jadi pertanyaannya, apakah harus sampai sebegitunya dengan harus rela antre berjam-jam? Saya berdebat dengan kakak saya. Saya bilang, selapar dan sengidam apapun, saya tidak mau ikutan walau saya punya kartu debit bank tersebut. Bila ada yang mau ikutan mengantre, ya monggo saja.

Bagi saya, waktu sejam lebih, setidaknya sudah dapat menghasilkan 2-3 tulisan atau 1 buku yang dapat saya baca. Lagi pula, menurut saya ini bukan jenis makanan yang unik, langka, atau gimana gitu. Bisa di santap kapan dan dimana saja. Saya sendiri juga bukan yang anti fast-food. Beberapa kali juga saya memesan, walau tidak sering.

Saya teringat almarhum ayahanda saat pergi ke Sentul untuk kuliner bersama keluarga. Beliau suka sekali dengan ikan patin yang dibakar di dalam bambu. Saat kesana, kami semua, termasuk ayah, harus menunggu sedikitnya limabelas menit untuk dapat tempat duduk. Limabelas menit bagi orang seumuran ayah tentu sesuatu. Tapi tak masalah bagi ayah. Karena makanan itu, seingat saya, memang di daerah Jabotabek hanya ada di Sentul. Nama Rumah Makan itu Karimata. Kalau tidak salah, mereka sudah membuka cabang lain di daerah Taman Mini.

Balik lagi soal antre makanan. Kabarnya hari ini, promo masih berlaku. Hanya satu khusus untuk kartu kreditnya. Kalau kemarin untuk kartu debit. Saya tidak tahu, apakah antrean masih tetap mengular. Bagaimana, Anda masuk kelompok yang mana, ikutan antre atau tidak?

Latest Post

SELAMAT JALAN MAS HILMANSELAMAT JALAN MAS HILMAN
Saya dan my sister mengoleksi novel Lupus sejak masih remaja. Beberapa hilang karena dipinjam dan tak pernah kembali. Akhirnya saya beli lagi. Dulu mencarinya penuh perjuangan. Dari satu toko buku ke toko buku lainnya. Tak terkecuali lapak buku bekas Pasar Senen disinggahi. Dulu belum ada toko online semacam tokopedia, bukalapak, shopee dan lainnya.
IKAN CUPANG DAN RUJAKIKAN CUPANG DAN RUJAK
Saat menyantap rujak buah di meja rapat dengan para kolega sambil melihat ikan cupang yang berada dihadapan kami, saya bertanya ke para kolega, apa persamaan dan perbedaan ikan cupang dan rujak buah. Mereka cuma bingung dengan pertanyaan aneh tersebut.
SAAT PAK HARTO MEMANGGIL PARA MENTERINYASAAT PAK HARTO MEMANGGIL PARA MENTERINYA
Langkanya minyak goreng yang terjadi di sejumlah daerah kembali mengingatkan saya akan perbincangan dengan almarhum Pak Mar’ie Muhammad. Pak MM, biasa kami menyebutnya begitu, merupakan Menteri Keuangan periode Maret 1993-Maret 1998. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada 11 Desember 2016 di RS PON Jakarta.
KOMENTAR